Kelompok
2
1.
Marniati
2.
Musdalipa
3.
Irma
hs
4.
Anita
febrianti
5.
Nur
sidar R
Edema
v Pengertian
Edema
adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan di dalam jaringan
tubuh. Penumpukan cairan itu terjadi di bawah kulit pada bagian tertentu,
seperti kaki, paru-paru, rongga perut, otak, dll. Edema juga di sebabkan oleh
beberapa kondisi, antara lain:
1.
Kehamilan
2.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti
pil kontrasepsi, kortikosteroid, dll
3.
Malnutrisi
4.
Tidak bergerak dalam waktu yag lama, dll
v Penyebab
Edema dapat dibagi menjadi edema lokal dan edema general. Edema
lokal ialah bila terjadi bengkak pada satu sisi tubuh saja, sedangkan disebut
edema general bila terjadi bengkak pada lebih dari satu bagian tubuh.
Edema
lokal biasa terjadi akibat penyebab lokal juga, seperti gigitan serangga,
alergi kulit, sumbatan pembuluh darah di daerah tersebut, dan sebagainya. Edema
lokal biasanya lebih bersifat ringan dan tidak fatal.
Edema
general biasa terjadi akibat gangguan atau kegagalan suatu organ tubuh,
seperti gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati, tumor, kanker dan sebagainya.
Pada gagal jantung, jantung tidak efektif memompokan darah sehingga sebagian
darah terbendung pada kaki, perut, dan menyebabkan pembengkakkan. Pada gagal ginjal, ginjal gagal menjalankan
fungsinya untuk menyaring darah dan menghasilkan air urin. Akibatnya, air tidak
dapat keluar dan menyebabkan hampir seluruh tubuh bengkak. Pada gagal hati
terjadi kondisi kekurangan protein yang dihasilkan hati. Protein tersebut
berguna untuk menjaga air tetap di dalam aliran darah. Akibat kekurangan
protein tersebut, air dalam pembuluh darah akan keluar ke rongga-rongga tubuh
sehingga menyebabkan bengkak.
v Dampak
Edema biasanya akan lebih tampak
pada jaringan lunak yang renggang misalnya pada jaringan subcutis dan pada
paru-paru. Biasanya akan mengakibatkan pembengkakan dan tekanan pada jaringan
tersebut rendah, seperti pada daerah sekitar mata dan alat kelamin luar. Kulit
diatasanya biasanya menjadi renggang. Bila diatas daerah tersebut ditekan, Maka
cairan akan terdorong dan pindah dari temapt tersebut dan meninggalkan cekungan
pada tempat tekanan tersebut disebut dengan (pitting edema).
Untuk
penampakan secara mikroskopik dapat terlihat pada sel akan mengalami:
•
Serabut jaringan ikat akan terpisah jauh dengan cairan
•
Warna cairan merah muda atau homogen, atau sedikit lebih merah. Tergantung pada
banyaknya protein
Edema
pada organ otak dapat menjadi masalah klinik yang dapat menyebabkan kematian,
Sebagai akibat peningkatan masa subtansi otak yang menyebabkna penonjolan
tonsil serebelum ke dalam foramen magmum atau menyebabkan penghentian pasokan
darah ke dalam batang otak. Pada akhirnya suplai oksigen akan terhenti, sehingga
dapat menimbulkan kematian. Edema pada paru-paru dapat mengakibatkan terlihat
alveolus-alveolus tampak terisi oleh cairan merah sega atau bergranula. Cairan
tersebut akan mengganggu fungsi perfusi. Pada stadium lanjut apabila timbunan
cairan tersebut terjadi pada ruang alveoli, Maka keadaan ini merupakan medium
yang memungkinkan infeksi bakteri.
v Tanda dan Gejala
Edema
tampak sebagai pembengkakan di atas kulit. Umumnya teraba kenyal, dapat
disertai nyeri ataupun tidak, dapat disertai demam ataupun tidak. Edema
biasanya ditemui pada kaki (di atas tulang kering dan di atas punggung kaki),
perut, lengan, wajah, dan kelopak mata bagian atas. Edema yang disertai rasa
nyeri dan demam biasanya diakibatkan oleh infeksi. Edema yang disertai warna
kemerahan dan gatal biasanya diakibatkan oleh reaksi alergi. Edema pada gagal
jantung biasanya bersifat pitting, yakni jika kulit yang bengkak kita tekan
maka kulit tidak akan langsung kembali seperti semula melainkan akan
meninggalkan bekas penenkanan.
v Pengobatan
Prinsip pengobatan edema atau
bengkak ialah mengobati penyakit yang mendasari terjadinya edema. Edema yang
diakibatkan alergi kulit, gigitan serangga, atau memar akibat terbentur dapat
dikurangi dengan mengompres air hangat. Pemberian salep kulit pada infeksi kulit
juga akan mengurangi edema. Pada edema akibat infeksi perlu diberikan
antibiotik untuk penyebab infeksinya. Pada edema akibat sumbatan pembuluh darah
perlu dilakukan evaluasi berapa besar sumbatan terjadi. Terkadang penderita
cukup meminum obat agar sembuh, tetapi pada beberapa kasus dibutuhkan tindakan
operasi. Pada edema akibat gagal jantung, penderita harus mengurangi asupan air
dan mendapat terapi untuk ‘menguras’ kelebihan air pada tubuh Pada edema akibat
gagal ginjal, perlu dilakukan evaluasi tingkat keparahan gagal ginjal. Pada
gagal ginjal tahap akhir, penderita harus mendapat terapi cuci darah. Pada edema
akibat gagal hati, perlu diobati penyakit hati/liver. Selain itu, sebagian
besar penderita membutuhkan asupan protein tambahan melalui infusan.
Dehidrasi
v Pengertian
Dehidrasi adalah gangguan dalam
keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air
lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan
tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi
terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu:
·
Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan
tubuh 5 persen dari berat badan),
·
dehidrasi sedang (jika penurunan cairan
tubuh antara 5-10 persen dari berat badan),
·
dehidrasi berat (jika penurunan cairan
tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
v Penyebab
Dehidrasi
merupakan dampak dari suatu kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak
cairan. Dehidrasi juga merupakan gejala dari beberapa penyakit, gangguan atau
kondisi yang mendasarinya, seperti defisiensi aldosteron (hormon yang
diproduksi kelenjar adrenal), gagal ginjal, dll.
Cairan
dalam tubuh bisa hilang karena beberapa kondisi berikut:
·
Mengonsumsi alkohol dan intoksikasi
(keracunan)
·
Suhu/cuaca yang sangat panas
·
Olahraga yang menyebabkan keringat
banyak keluar, seperti maraton dan sepakbola
·
Perdarahan
·
Berada di elevasi tinggi
·
Tingkat kelembaban rendah
·
Diare
·
Muntah
·
Berkeringat
v Bahaya dehidrasi
·
mengganggu kinerja jantung
·
mengurangi stamina tubuh
·
ketahanan otot gerak serta mengakibatkan
heat cramp
·
mengakibatkan kelelahan akibat haus, kram,
penurunan kemampuan mental
·
mengakibatkan kelelahan fisik, heatstroke
dan koma
·
menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat,
lelah serta tegang
·
menyebabkan lelah, mudah marah, bingung,
mengantuk, hilang konsentrasi, pusing dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas
v Tanda-tanda dan gejala dehidrasi:
·
Mulut kering
·
Bibir pecah-pecah dan tenggorokan terasa
kering
·
Berhenti berkeringat
·
Keram otot
·
Kepala terasa ringan (terutama ketika
berdiri)
Berikut
ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
a.
Dehidrasi ringan:
·
Muka memerah
·
Rasa sangat haus
·
Kulit kering dan pecah-pecah
·
Volume urine berkurang dengan warna lebih
gelap dari biasanya Pusing dan lemah
·
Kram otot terutama pada kaki dan tangan
·
Kelenjar air mata berkurang
kelembabannya
·
Sering mengantuk
·
Mulut dan lidah kering dan air liur
berkurang
b. Dehidrasi
sedang
·
Tekanan darah menurun
·
Pingsan
·
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki,
perut, dan punggung
·
Kejang
·
Perut kembung
·
Gagal jantung
·
Ubun-ubun cekung
·
Denyut nadi cepat dan lemah
c. Dehidrasi
Berat
·
Kesadaran berkurang
·
Tidak buang air kecil
·
Tangan dan kaki menjadi dingin dan
lembab
·
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga
tidak teraba
·
Tekanan darah menurun drastis hingga
tidak dapat diukur
·
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna
kebiruan
Syok Hipovolemik
v Pengertian
Syok hipovolemik adalah suatu
keadaan akut dimana tubuh kehilangan cairan tubuh, cairan ini dapat berupa
darah, plasma, dan elektrolit (Grace, 2006).
v Penyebab
Syok
bisa disebabkan oleh:
* Perdarahan
* Dehidrasi
* Trauma atau cedera berat
Syok
hipovolemik yang dapat disebabkan oleh hilangnya cairan intravaskuler, misalnya
terjadi pada:
1. Kehilangan darah atau syok hemoragik
karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh seperti hematotoraks, ruptura
limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.
2. Trauma yang berakibat fraktur tulang
besar, dapat menampung kehilangan darah yang besar. Misalnya, fraktur humerus
menghasilkan 500-1000 ml perdarahan atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml
perdarahan.
3. Kehilangan cairan intravaskuler lain
yang dapat terjadi karena kehilangan protein plasma atau cairan ekstraseluler,
misalnya pada:
v Bahaya
Jika tidak diobati, biasanya berakibat
fatal. Kemungkinan terjadinya kematian pada syok karena serangan jantung atau
syok septik pada penderita usia lanjut sangat tinggi.
.
v Tanda dan Gejala
Gejala yang timbul tergantung kepada
penyebab dan jenis syok.
Gejalanya bisa berupa:
- gelisah,
- bibir dan kuku jari tangan tampak
kebiruan,
- nyeri dada,
- linglung,
- kulit lembab dan dingin,
- pembentukan air kemih berkurang atau
sama sekali tidak terbentuk air kemih,
- pusing,
- pingsan,
- tekanan darah rendah,
- pucat,
- keringat berlebihan, kulit lembab,
- denyut nadi yang cepat,
- pernapasan dangkal,
- tidak sadarkan diri,
- lemah.
-
Pasien mengeluh mual, lemah atau lelah. Sering ditemukan rasa haus yang sangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar